Dua hal yang sering dilupakan

on Thursday, December 27, 2007

Salam hangat,
Kamis malam, saya kembali Liqo, ada hal yang selama ini serasa hilang, entah apa, entah dimana, entah tahyudin..(ini mah temen waktu SMA ya..:). Bertemu kembali ustadz dalam kondisi sakit,sangat sedih melihat beliau, saya ingat sekali semangat beliau dalam berdakwah,meski usia sudah cukup lanjut, tetapi kerja keras beliau tak kalah dengan yang muda.

Selain itu bertemu juga dengan ustadz yang lain, alhamdulillah ada pencerahan kembali, meski diri berlumur dosa, pada saat itu terasa kembali hidup ruhiyah yang beberapa pekan ini seperti mau mati...astagfirulloh...Saya sangat malu, ketika mendengar ustadz cerita, bahwa dalam diri kita ada dua nikmat yang berharga, yaitu nikamt IMAN dan nikmat SEHAT.

Rasululloh SAW juga berkata " dua nikmat yang sering dilupakan adalah sehat dan waktu luang". Ironis sekali, dalam kondisi sehat, kita sering tak merasa bahwa sehat adalah nikmat, sehat dalam jasmani apalagi rohani. Selain itu juga adalah waktu luang, sangat sering kita hura-hura dengan waktu,maen game, nonton film,ngegosip,jalan-jalan ,nge-date,dll, serasa akan hidup 1000 tahun, padahal waktu ibarat pedang, yang harus tepat dalam menggunakannya.

Saya merasa sekali, ketika sakit semua aktifitas serasa numpuk terus juga pada saat itu muncul rasa menyesal, kenapa nga dari kemarin saja dikerjakan tugas-tugas itu ? itulah kita, khususnya saya,seringnya membuang waktu, pada dalam tiap waktu itu adalah rahasia keberkahan yang harus diraih dengan perjuangan, kerja keras dan keikhlasan.

Kembali, ustadz melanjutkan cerita, bahwa kalau kita menanam kebaikan,pasti Allah akan membalasnya, ini terbukti dari jemaah beliau yang dari luar negeri sangat respon sekali, meskipun jarak memisahkan, tetapi ukhuwah adalah jalinan kuat terbentang. saya malu, karena selama ini merasa sudah cukup saja dengan ikhtiar sederhana ini, padahal ladang kebaikan terbentang luas,siap ditanami benih-benih kebaikan, agar bersemi menjadi tanaman kebaikan yang akan dapat kita panen nantinya.

Suatu saat, sebelum kita sakit, sebelum kita sibuk, maka optimalkanlah waktu dan potensi kita, yakinlah tiap insan (kita) mempunyai potensi, kenapa harus menyerah pada keadaan ? kita tak dapat mengubah arah angin, namun kita dapat merngubah arah layar kehidupan kita, menuju pelabuhan kebenaran, pelabuhan yang lebih baik.

Semoga, dua nikmat ini dapat kita kenali, kita syukuri dengan mengoptimalkan waktu dan kesehatan yang dimiliki. Selamat berjuang kawan !!!!

0 komentar:

Post a Comment