Salam hangat,
Surabaya 9-10 Juni 2007, tepatnya di Graha 10 Nopember ITS menjadi tempat yang memberikan arti tersendiri bagi kami (saya). Betapa tidak, di tempat itulah saya lebih memaknai arti kerjasama, kerja keras, kerja tuntas, dan yang tak kalah penting adalah kerja ikhlas. Di situ merupakan kulminasi penelitian kami yang harus dapat tebukti dan teruji di publik melalui lomba (KRCI). Alhamdulillah Allah menakdirkan kami sebagai Juara 1 kategori senior robot berkaki 2007. 
Hah....rasanya sebagian yang menyesakkan dada itu mulai sirna, teriring rasa haru dan air mata. Ada hal yang sangat menumental yang bisa memberikan dan menguatkan keyakian bahwa, apapun yang yang terjadi itu kehendak Allah, Man Propose but God dispose. Ada beberapa hal yang mendasar yang mungkin dapat kita jadikan pelajaran, perenungan dan perbaikan di kemudian hari, bahwa jika ingin jadi juara, maka :
1. Niatkan dengan dengan ikhlas, bahwa ini sebagai ibadah
2. Punya semangat untuk kerja keras, inilah yang jadi 'bahan bakarnya'
3. Adanya percaya diri, keyakinan bahwa insyaAllah kita pun bisa juara, ini dapat menjadi 'gas' untuk menambah kelancaran lajunya semangat
4. Tahu diri, harus sadar, setelah berusaha dalam segala keterbatasan ini, Allah yang harus jadi sandaran, tempat memohon, ini dapat menjadi ' rem ' dari sifat takabur atau sombong.
5. Optimis yang realistis, maksudnya seberapa besar ikhtiar kita, insyaAllah Allah akan meberiakn hasil yang sesuai. Ingat peristiwa timbulnya Air Zam-zam. yang dihasilkan dari kerja keras seorang ibu, yang tak kenal lelah, pribadi yang menyejarah.
6. Adanya mental juara, mungkin bagi yang suka menonton sepakbola masih ingat, ketika suatu ketika MU kalah di babak pertama, maka di babak kedua mampu membalikkan kondisi, hingga akhirnya menang, hal ini tidak mudah kecuali hanya bagi mereka-mereka yang punya mental juara.
7. Lakukan sesuatu dengan tenang, meski di saat kritis, jangat cepat menangis, karena dengan kondisi tenang, maka kita akan mampu berpikir jernih untuk menghasilkan solusi yang tepat.
8. Mampu berpikir antisipatif, artinya harus mempu berhitung untuk kemungkinan munculnya kasus terburuk, dalam arti harus siap-siap mengantisipasinya. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati ?
9. Bersyukur, karena dengan bersyukur dari kemenangan yang sebelumnya, maka Allah akan memberikan lagi kemenangan berikutnya. Bukankah Allah berjanji, jika kita bersyukur akan ditambah nikmat itu, dan jika kufur...maka tunggulah Adzab Allah yang pedih.
Mungkin itu sedikit oleh - oleh dari Kota pahlawan, masih ingat ketika teman-teman mengontak, dan berpesan untuk bawa oleh-oleh, saya menjawab, "insyaAllah saya bawa oleh-olehnya yaitu Piala dan kemenangan". Alhamdulillah terbukti. Yakinlah, bahwa  Allah sesuai prasangka hambanya, dan untuk berbuat kebaikan itu jangan setengah-setengah, lanjutkan langkah, jangan cepat menyerah, tuntaskan perjuangan, insyaAllah meraih kemenangan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 komentar:
Jadi Kapan marriednya????
kapan ya...? mau tes S2 dulu, insyaAllah biar fokus dulu...nanti di kabari lagi...:)
Hebat Pak Agus.
Selamat semoga dapat dipertahankan prestasinya.
Pak agus kintunnya kana email kus foto-foto robotna.
diantos
sae acukna, hehehehe
coes_tekkom@yahoo.com
Walah kamana wae aa kus yeuh..jigana tos siap2 nya bade...Ni...Ahhhh,,:)
Ya,InsyaAllah ke urang di siapkeun heula foto fotona anu OK. Nuhun kus atas dukunganna, InsyaAllah akan di terus diperbaiki kus ,kanggo prestasi anu lebih baik lagi. Salam we ka temen-temen di Garut...dan sekitarnya
Wass.
Pembina Tim Tarantula 116
Post a Comment