Salam hangat,
Kaget juga karena Pa Suryadi(surs) dari PT.LEN Industri Bandung mengontak lewat SMS bahwa ada undangan untuk hadir di pesta pernikahan anaknya di mesjid LIPI, pada ahad 26 Agustus kemarin. Ya seneng, bingung juga sedih. Senengnya karena akan ketemu pa sur , begitu saya menyapanya, dengan logat yang khas dia memanggilku dik...
Saya sedih karena ingat masa-masa bimbingan skripsi S1 saya, saya banyak sekali merepotkan beliau kalau bertanya dan malu, karena hasilnya waktu itu saya pikir tidak sempurna.
Kembali ke pesta, saya coba ajak temen-temen tapi ternyata mereka sudah ada agenda masing-masing, ada yang jalan-jalan, ada yang nonton TV (lazy time), film kartun favorit atau ada yang tidur saja (sleeper). whatever-lah, tapi akhirnya saya berangkat sendirian.Sampai di sana sudah lumayan rame, langsung saya masuk, daftar dan ikut ngantri bareng undangan yang lain.
Wah..malu banget karena ternyata hampir 80%(estimasi) yang datang adalah temen-temen sejawatnya,seusianya beliau dengan kharisma masing-masing. Saya antri ke pangung untuk menyalami pengantin dan keluarganya, ngobrol sama pa surs lalu ambil jamuan.
Saya mulai bingung, karena buuanyak sekali menu yang hot-hot, yang menuntunt perut saya teliti dan hati-hati. Saya ambil makan nasi dan daging serta ikan tuna saja plus krupuk. Pas makan,,eh rasanya daging yang termakan seperti masih mentah (begitu menurut sensor lidah saya), akhirnya saya cepat-cepat menswitch ke sate ayam.Lumayan bisa di lanjut lagi dan di barengi minum cola.
Saya tambah bingung, karena saya belum melihat undangan ngasih uang(amplop) ke mana, ke siapa, kapan ? pertanyaan itu muncul, karena saya malu,masa cuma datang untuk makan gratis doang, keterlaluan pisan. Selain itu, rata-rata undangan datang berpasanagn atau keluarga, jadi mereka bisa ngobrol ngaler-ngidul(seperti lagu darso tea), atau sudah ada yang saling kenal. Saya nga gitu, clingak-clinguk sendirian aja, saya coba cari temen-temen dari LEN , tapi nga ada yang kenal untuk 1 Divisi.
Akhirmya,saya lihat ada orang yang nyimpan amplop juga, sekalian pamit. Dengan waktu yang sedikit, saya berbincang dengan pa Surs, bahwa dia mau ke Aceh, dan mengucapkan salam "Sukses ya",..sebuah semangat dari orang tua yang sangat berharga bagi saya.
Dalam hati saya hanya mengucapkan"Barokallohu laka, wa baroka alaika, wajama baikuma fikhoir"....
Saya duhur di mesjid LIPI lalu kembali ke Lab.....
Jadi, peliharalah silaturahmi kita, karena kita tidak tahu, kapan, dimana kita akan kembali saling membutuhkan, saling membantu dan bekerja sama kembali, insyaAllah akan membuahkan suatu kebaikan yang tak berujung.
Semoga ada menfaatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment