We are not alone

on Friday, May 25, 2007


Salam hangat,
Detik bertemu detik, maka lahirlah menit, menit terangkai menjadi jam, mengisi hari menghias minggu menjadi bulan. Tak terasa saya dan beberapa rekan dosen serta mahasiswa di lab. penelitian robotika sudah sekitar 9 bulan (hampir sama dengan wanita mengandung)mungkin harusnya sudah siap melahirkan. Ya betul..kami sudah siap (insyaAllah) melahirkan semangat, kerja sama, kerja keras dan insyaAllah juara di KRCI 2007.Tak sedikit masalah yang kadang membuat saya berkerut kening, berkeringat dingin, demam tinggi, asam urat kambuh, kolesterol tumbuh, tekanan darah meningkat, bahkan tetesan air mata.(maaf, karena saya sedang sakit mata sebelah ) :)
Mungkin seringnya saya mendahulukan akal, logika atau diagnosa lahiriah untuk mengenali masalah. Tidaklah salah, tetapi tentu saja akan melahirkan output yang berbeda. Pada masalah ini, kadang seringnya merasa masalah begitu berat, mungkin karena beberapa hal berikut :

1.Merasa diri mempunyai kekuatan dan kemampuan, padahal sesungguhnya lemah dan terbatas.
2.Seringnya mengedepankan akal / logika, padahal hati adalah tempat pertama yang harus disinggahi untuk mencari solusi
3.Menyandarkan pada makhluk, padahal sebaik-baiknya sandaran adalah Allah,Rab yang maha menggengam segala urusan
4.Tidak pernah evaluasi, padahal mungkin saja masalah datang, karena kita sendiri yang mengundang.

Berdasarkan beberapa hal di atas, seringnya kita 'merasa sendiri', sehingga dengan sendirinya Allah pun membiarkan prasangka itu terjadi. Bukankah Allah itu akan mengikuti prasangka hamba-Nya ?. Wajar saja ketika masalah datang terasa menyesakkan dada,karena saya masih seringnya berharap ke makhluk.
Abu Bakar As-sidiq berkata " Mengabdi pada yang mulia, maka akan mulia, mengabdi pada yang hina, maka akan terhina ". Saya tersadar, bahwa harusnya tidak merasa sendiri,kesendirian ini muncul karena hati seringnya lalai, kewajiban pun sering terabai, wajar saja jika pertolongan lama tercapai.

Harusnya kembali ke fitrah, mengevaluasi langkah, sehingga solusi didapat mudah. Dalam hal ini, Allah-lah yang sepantasnya kita sertakan, dalam setiap urusan, dalam setiap kesempatan, dan dalam seluruh ruang gerak kehidupan. Bukan tidak mungkin, jika hati sudah sadar, niat akan terikrar, semangat nyala berkobar, siap menghadapi masalah, karena dengan masalah inilah kita akan teruji. Apakah kita akan lulus,berprestasi bagus ? atau mundur, patah semangat,takut berniat, nyali-pun hilang , kembali jadi pecundang.

Untuk sahabat-sahabatku di tim penelitian, yakinlah kita sedang diuji, kita harus meyakini, inilah proses, bagi kita untuk meraih sukses. KRCI 2007, ladang belajar, media ikrar, insyaAllah kita juara, Allahu Akbar !!!!!
(Kamis malam jum'at, sehabis Liqo)
Wass.

0 komentar:

Post a Comment