Salam hangat,
Kita harus sadari, kita tidak akan selalu mendapatkan apa yang kita cintai, maka cintailah apa yang kita dapatkan sebagi wujud syukur.
Banyak sekali hikmah yang didapat, ketika saya silaturahmi ke mursyid, dengan kesederhanannya, beliau mengajari sesuatu dengan bijak, bukan dengan akal saja, melainkan dengan mata hati. Sedih memang jikalau kita mendapatkan sebuah sakit, tetapi jika kita kembalikan kepada siapa yang menguasai jiwa dan raga kita, maka lenyaplah kesedihan itu, digantikan dengan syukur.
Pun hati saya ketika itu, sewajarnnya saya manusia yang sangat biasa, perasaan sedih itu muncul, tatkala mengalami 'kegagalan'. Meski dalam skenario Allah tidak ada sedikitpun yang sia-sia. Susah untuk saya ungkapkan disini, karena memang menuntut ketabahan, disinilah kesabaran diuji, bukanakah pilar iman itu ada dua ? yakni sabar dan syukur.
Terkadang kita sering menggunakan satu sudut untuk melihat sebuah ujian, sehingga yang muncul hanya kesimpulan sesaat, dengan kata lain kita terfragmentasi oleh akal kita saja, padahal jika akal tak sampai maka biarkan nurani yang menggapai. Kerdil sekali jiwa ini, hanya karena hal 'kecil' lantas jadi penghambat untuk langkah besar. Sangat salah jika jiwa cepat lelah,mudah marah atau sudah merasa kalah...ahhh
Padahal perjuangan itu butuh pengorbanan, itu sudah mutlak harus terpenuhi,harus terlewati, apapun wasilahnya harus ada untuk mengukuhkan perjuangan itu sendiri. Kegagalan selayaknya jangan jadi penyakit hati yang akan menumbuhkan sakit hati,atau bahkan sakit jiwa...hiiiii
Jalan kita kadang berbeda,jalanku adalah jalan penuh liku, kadang ada luka,bukan seperti jalan anak mama, yang dengan mudah minta uang jajan, uang jalan-jalan. Bukan pula berbekal motor,mobil ataupun handphone, itu semua jauh sekali...
Jalanku berusaha menapaki jalan dakwah, jalan terjal membentang..menantang..menuntut keseriusan , kematangan dan kesabaran. Jalanku jalan tarbiyah, menempa diri bersama murobbi,bukan jalan mewah, bukan jalan megah atau jalan negunah,tumaninah....
Tapi jiwaku sangat yakin, kemenangan akan datang, siap kusonggong dengan segenggam harapan,untuk sebuah peradaban, sebuah jalan kemuliaan. Siapkah ?
  
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment